Kamis, 28 Maret 2013

okkey sahabat bloggerkali ini kita bahas tentang apa ya??????????
bahas tentang pemograman seru juga kali yahhh.......
Bicara tentang pemogaman mungkin sahabat tidak asing dengan yang bahasa Pascal,C/C++,Java ,VB.Net,PHP.Nah bahasa ini pula yang banyak populer dikalangan programmer maupun mahasiswa Jurusan Teknik Informatika.
Nah kali ini nurul ingin membahas salah satu bahasa pemograman yang mungkin sahabat belum pernah mendengar sebelumnya yaitu bahasa pemograman Python.
Yup nama bahasa pemograman ini memang seperi nama ular

Rabu, 04 Juli 2012


Malware dompleng popularitas aplikasi 'mata-mata' Android

Althaf
Sabtu, 14 Januari 2012 11:49:02
JAKARTA (Arrahmah.com) - Beberapa waktu lalu, aplikasi bernama Carrier IQ menarik perhatian lantaran dituding sebagai software mata-mata di ponsel Android. Tentu saja hal ini membuat pengguna khawatir, namun awas jangan sampai berlebihan. Sebab ada program jahat (malware) yang siap memanfaatkannya.
Dilaporkan Symantec, malware tersebut bernama Android.Qicsomos. Ia menyamar sebagai tool penghapus Carrier IQ. Jadi target sasarannya adalah pengguna Android yang panik dan ingin cepat-cepat mencari aplikasi untuk membersihkan ponselnya dari ancaman Carrier IQ.
Toh, pada kenyataannya hal itu masih simpang siur. Android.Qicsomos sendiri sejauh ini dilaporkan belum beroperasi di Indonesia.
"Aplikasi ini menargetkan pengguna ponsel pintar di Prancis dengan skema pengiriman pesan teks menggunakan nomor premium tersembunyi," kata Symantec, dalam keterangannya, Sabtu (14/1/2012).
Ditambahkan perusahaan keamanan tersebut, pembuat malware juga telah menemukan cara untuk menyiasati model otorisasi aplikasi Android dalam situasi tertentu. Ancaman ini ditandai dengan sertifikat yang diterbitkan sebagai bagian dari Android Open Source Porject (AOSP).
"Hal ini memungkinkan aplikasi untuk terinstal pada perangkat tertentu tanpa harus melalui layar pemberitahuan perijinan biasa, yang merupakan mekanisme pertahanan utama menghadapi aplikasi-aplikasi berbahaya," lanjutnya.
Sebelumnya, smartphone Android dilaporkan diinstal dengan software mata-mata sebelum dijual ke pasaran. Hal itu ditemukan oleh sebuah pengembang aplikasi Android di Amerika Serikat.
Software bernama Carrier IQ tersebut dikatakan mampu membaca pesan SMS privat, pencarian Google yang dilakukan pengguna sampai lokasi mereka. Software ini diinstal oleh para manufaktur Android sehingga operator bisa memonitor penggunaan ponsel.
Developer aplikasi Android bernama Trevor Eckhart menunjukkan bahwa Carrier IQ bisa membaca apa saja yang diketik user di handset-nya. Semua data kemudian dikirim ke operator.
Pembuat Carrier IQ tentu membantah semua klaim Trevor. "Kami melacak soal performa ponsel, bukan merekam apa saja yang diketik oleh pengguna," kata mereka, seperti dilansir DailyMail.
Namun dalam demonstrasinya, Eckhart menunjukkan bahwa software tersebut tidak hanya dapat merekam hampir semua informasi penting, namun juga mentransmisinya. Hal ini dinilai dapat mencederai privasi pengguna.
Selain di Android, Carrier IQ juga diinstal di beberapa merek handset BlackBerry, Nokia dan iPhone. (dtk/arrahmah.com)
Sumber:Arrahmah.com

Serangan cyber besar-besaran serang 100 website pemerintah Kenya

Siraaj
Jum'at, 20 Januari 2012 07:23:59
KENYA (Arrahmah.com) - Salah satu web resmi Kenya melaporkan bahwa seorang hacker Indonesia pada hari Selasa (17/1/2012) menyerang dan merusak lebih dari 100 website pemerintah Kenya, dikutip the Nation.
Hacker disebut Direxer, masuk ke situs dan merusaknya, ia menampilkan namanya untuk menunjukkan bahwa ia berhasil mengaksesnya.
Websites yang di hacked termasuk milik orang-orang dari berbagai instansi pemerintahan Kenya, departemen dan pemerintah lokal. 
Websites terkemuka termasuk departemen Keuangan, Pendidikan, Kesehatan Publik, Kepemudaan, Kebudayaan Nasional dan Jalan, serta departemen sensitif seperti Administrasi Kepolisian, Imigrasi, Penjara dan berbagai kota, dewan kenegaraan dan perkotaaan.
Pada Selasa malam, pejabat E-Goverment telah menutup beberapa websites tersebut ketika mereka mencoba menyelidiki bagaimana hacker dapat mengakses websites.
E-Goverment juga berusaha untuk menjaga serangan ulang. Hacker mencantumkan "tanda" mereka pada webistes, merusak tampilan halaman depan websites.
"Ketika dibuka, websites memiliki nama hacker di dalamnya, dengan sebuah pesan, dan lagu yang diputar di belakangnya, menunjukkan kemengannya", kata Direktorat Sekretaris E-Goverment, Getao kepada the Nation.
"kami mengupayakan setiap usaha melalui sumber daya kami untuk mengembalikan situs-situs dan melindungi dari serangan di masa depan", tambahnya.
Koneksi error kembali
Getao menambahkan bahwa pihaknya mampu menganai restorasi situs-situs yang di hacked, mengatakan bahwa hacking yang dilancarkan adalah serangan tingkat rendah yang tidak memerlukan keterlibatan tim Respon Insiden Cyber (CIRT) yang berbasis di Komisi Komunikasi Kenya.
Namun nyatanya usaha yang dilakukan negara penjajah itu belum berhasil, mereka masih belum dapat log in ke situs-situs mereka yang di hacked dan kembali membaca pesan error.
"The gateway could not receive a timely response from the website you are trying to access" 
"This might indicate that the network is congested, or that the website is experiencing technical difficulties"
Sementara websites yang lainnya  "website could not be found" error.
Berdasarkan E-Goverment, beberapa wesbites lainnya dapat kembali normal.
E-Goverment mengindikasi bahwa Hacker itu adalah bagian dari forum keamanan online indonesia yang dikenal sebagai Forum Code Security. Mengenai ini, belum ada tanggapan dari Indonesia.
Berikut beberapa websites Kenya yang berhasil diserang yang dipublikasikan di the Nation, yang hingga pagi hari ini (20/1) masih error:
  • http://www.administrationpolice.go.ke/index.html
  • http://www.cooperative.go.ke/index.html
  • http://www.crisisrcentre.go.ke/index.html
  • http://www.economicstimulus.go.ke/index.html
  • http://www.emu.go.ke/index.html
  • http://www.education.go.ke/index.html
  • http://www.environment.go.ke/index.html
  • http://www.fisheries.go.ke/index.html
  • http://www.forestryandwildlife.go.ke/index.html
  • http://www.gender.go.ke/index.html
  • http://www.governmentpress.go.ke/index.html
  • http://www.housing.go.ke/index.html
  • http://www.immigration.go.ke/index.html
  • http://www.industrialization.go.ke/index.html
  • http://www.kenyayearbook.go.ke/index.html
  • http://www.kkv.go.ke/index.html
  • http://www.lands.go.ke/index.html
  • http://www.livestock.go.ke/index.html
  • http://www.nairobicity.go.ke/index.html
  • http://www.nationaldisaster.go.ke/index.html
  • http://www.nationalheritage.go.ke/index.html
  • http://www.prisons.go.ke/index.html
  • http://www.publichealth.go.ke/index.html
  • http://www.publicservice.go.ke/index.html
  • http://www.publicworks.go.ke/index.html
  • http://www.regional-dev.go.ke/index.html
  • http://www.roads.go.ke/index.html
  • http://www.scienceandtechnology.go.ke/index.html
  • http://www.treasury.go.ke/index.html
  • http://www.youthaffairs.go.ke/index.html

(siraaj/arrahmah.com)
Sumber:Arrahmah.com

FBI berencana akan memperluas penyadapan internet

Siraaj
Jum'at, 27 Januari 2012 20:39:56
AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) - Biro Investigasi Federal AS (FBI) -salah satu badan intelijen AS- sedang berusaha mendapatkan undang-undang baru yang disahkan untuk memperluas penyadapan internet, termasuk jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Pusat Operasi dan Informasi Strategis FBI (SOIC) telah memposting permohonan -permohonan informasi (RFI)- secara online pada pekan lalu untuk mencari perusahaan yang dapat diajak kerjasama untuk membangun sistem pemantauan posting.
Permohonan untuk "merekrut" jejaring sosial, ditulis sebanyak 12 halaman (pdf), memberikan rincian apa yang FBI maksudkan dan harapkan dari sebuah sistem yang direncanakan dan meminta para kontraktor potensial untuk meresponnya hingga Februari 2012 mendatang.
FBI mencoba untuk melegalkan "pemindahan" dengan mengklaim bahwa itu akan menggunakan informasi "dapat akses publik" yang telah disediakan untuk para pengguna dan tidak untuk pribadi.
Namun Jennifer Lynch dari ELectronic Frontier Foundation, sebuah kelompok advokasi yang berbasis di San Fransisco bahwa keinginan pemerintah AS untuk memata-matai setiap orang akan memiliki "dampak yang tidak diinginkan".
Dia mengatakan bahwa orang-orang yang memposting di media sosial yakin bahwa hanya teman-teman mereka atau fans mereka yang membacanya, yang memberi mereka "rasa kebebasan" untuk mengatakan apa yang mereka inginkan tanpa khawatir terlalu banyak bahaya.
Namun, baik disadari ataupun tidak, bahaya penyadapan di dunia maya terutama di dunia jejaring sosial sangat banyak. Dan pihak intelijen Barat telah lama melakukan penyadapan atau mata-mata melalui jejaring sosial, terutama akun-akun yang dianggap "berbahaya" oleh Barat, seperti akun-akun mujahidin dan para pendukung jihad, karena dianggap dapat menyebarkan ideologi dan berita-berita tentang jihad yang akan membahayakan Barat dan para sekutunya, sehingga mereka (pihak intelijen) terutama intelijen AS berusaha keras untuk memata-matai akun-akun yang dianggap "berbahaya", bahkan seringkali situs-situs jihadi dan akun-akun di jejaring sosial yang menyebarkan kabar tentang jihad di hacked atau di blocked.
(siraaj/arrahmah.com)

Sumber:Arrahmah.com